Tuesday, December 6, 2011

Puisi-Puisi Dian Budiarti

PENYESALAN


Rinduku yang sudah tak terbatas

Tinggal kerlip bintang yang dibiarkannya untuk lepas

Tak jua hingga akhirnya ku berhenti bernafas

Untuk segera menemui-Mu di hamparan yang panas

Arrgh..

Sedikit pun ku tak sanggup tuk menengadah

Dan tak jua Kau berikanku sedikit celah

Untuk dapat menuju cinta-Mu yang megah

Hingga akhirnya ku menyerah

Gempar..

Bergetar jiwaku meresapi hinanya

penyesalan seorang diri yang kekar,

namun hanya bisa mengingkar



UNTUK SETIA


Ketika burung mulai berkicau

Ketika bintang mulai kemilau

Dan ketika itu juga parasmu memukau

Aku di sini, sayang…

Untuk setia

Untuk memberimu cerita



Di saat angin mulai bertiupan

Di saat ombak mulai berdeburan

Dan di saat itu pula hatimu mulai tak karuan

Aku masih di sini, sayang…

Untuk setia

Untuk berbagi cinta dan duka



Meski mentari tak lagi bersinar

Meski bunga tak lagi mau mekar

Dan meski tubuhmu tak lagi kekar

Aku tetap di sini, sayang…

Untuk setia

Sampai sang ajal tiba


HANYA KAMU

Banyak cinta pun tak ku enak

Tahu sang fajar mengasihi satu saja cahayanya

Minta lebih pun tak apa

Jika hanya serpihan hati yang didamba

Tidak penting kilauan emas berlian

Jika artinya hanya rebutan

Tidak penting besarnya cinta simpanan

Jika akhirnya ditinggal kenangan

Cukuplah ada kamu di sini

Hanya kamu

No comments:

Post a Comment