Sunday, April 29, 2012
Wednesday, April 25, 2012
Puisi Mimpi Terindah oleh Umii Kulsum
Monday, April 23, 2012
Puisi Doaku Untukmu Bunda oleh Umi Kulsum
Doaku untukmu Bunda
Puisi Ibu oleh Umii Kulsum
Bunda
Kasih mu tak kan pernah terbalaskan
Sayangmu takkan pernah terbayangkan
Pengorbananmu takkan pernah terhapuskan
Bunda
Dengan penuh pengorbanan kau lahirkan aku
Dengan penuh ketabahan kau besarkan aku
Dengan penuh rasa sabar kau didik aku
Kepada mu lah bunda aku berbakti
Kepadamu lah bunda aku mengabdi
Dan hanya kepada mu lah bunda aku berkorban
Takkan pernah mampu aku untuk melukaimu
Takkan pernah mampu aku untuk melihat mu menangis
Karena semua perjuangan mu tak pantas di balas oleh kekecewaan
Tuhan...
Izinkan aku untuk bisa membahagiakannya
Izinkan aku untuk menciptakan senyuman di bibirnya
Izinkan aku untuk membuatnya menangis penuh bangga pada diri ini
Tuhan ...
Aku hanya ingin sebuah senyuman abadi di bibirnya
Senyuman yang tercipta karena jerih payah ku
Senyuman yang bisa membuatnya berkata “Ibu bangga padamu nak...”
1 Kalimat itu yang aku nantikan
Kalimat yang bisa membuat diri ini merasa begitu berarti
Dan akan selalu ku perjuangkan penantian ini
Hingga ku dengar kalimat itu, walau harus kerja keras
Tuhan...
Bantu aku wujudkan impianku
Buatlah selalu Bunda bahagia
Karena kebahagian dia adalah semangat hidupku
Karena kebahagian dia merupakan kebahagian untukku
Bunda...
Sampai kapanpun aku takkan berhenti berjuang untukmu
Dan sampai kapanpun Takkan pernah habis kasih sayang aku untukmu
Kau begitu berarti untukku bunda
I Love U mom...
Puisi Ibu oleh Umii Kulsum
Bunda
Kasih mu tak kan pernah terbalaskan
Sayangmu takkan pernah terbayangkan
Pengorbananmu takkan pernah terhapuskan
Bunda
Dengan penuh pengorbanan kau lahirkan aku
Dengan penuh ketabahan kau besarkan aku
Dengan penuh rasa sabar kau didik aku
Kepada mu lah bunda aku berbakti
Kepadamu lah bunda aku mengabdi
Dan hanya kepada mu lah bunda aku berkorban
Takkan pernah mampu aku untuk melukaimu
Takkan pernah mampu aku untuk melihat mu menangis
Karena semua perjuangan mu tak pantas di balas oleh kekecewaan
Tuhan...
Izinkan aku untuk bisa membahagiakannya
Izinkan aku untuk menciptakan senyuman di bibirnya
Izinkan aku untuk membuatnya menangis penuh bangga pada diri ini
Tuhan ...
Aku hanya ingin sebuah senyuman abadi di bibirnya
Senyuman yang tercipta karena jerih payah ku
Senyuman yang bisa membuatnya berkata “Ibu bangga padamu nak...”
1 Kalimat itu yang aku nantikan
Kalimat yang bisa membuat diri ini merasa begitu berarti
Dan akan selalu ku perjuangkan penantian ini
Hingga ku dengar kalimat itu, walau harus kerja keras
Tuhan...
Bantu aku wujudkan impianku
Buatlah selalu Bunda bahagia
Karena kebahagian dia adalah semangat hidupku
Karena kebahagian dia merupakan kebahagian untukku
Bunda...
Sampai kapanpun aku takkan berhenti berjuang untukmu
Dan sampai kapanpun Takkan pernah habis kasih sayang aku untukmu
Kau begitu berarti untukku bunda
I Love U mom...
Monday, April 16, 2012
Puisi Pengorbanan Seorang Ibu oleh Umii Kulsum
Pengorbanan Seorang Ibu
oleh: Umii Kulsum
Ibu..
Wanita yang rela mengorbankan nyawanya
Wanita yang rela berjuang demi sebuah senyuman di bibir anaknya
Wanita yang tak pernah mengenal lelah demi kehidupan anaknya
Ibu...
Telaga yang tak pernah habis airnya
Danau yang selalu membawa ketenangan
Lautan yang tak pernah habis ombaknya
Ibu...
Demi putra putrimu
Kau lakukan segala hal
Kau buang semua rasa malu mu
Kau buang semua rasa takutmu
Meski harus berkorban nyawa
Ibu ...
Engkaulah pahlawan ku
Engkaulah pelita ku
Dan Engkaulah Pujaan ku
Maafkanlah putra putrimu
Begitu banyak perkataan yang mungkin telah mengiris hati mu
Begitu banyak perlakuan yang mungkin menjadi luka di hatimu
Maafkan kami buu....
Yang tak pernah bisa menghargai perjuangamu
Yang terkadang melupakan semua yang telah kau korbankan
Yang sering mengabaikan kasih sayangmu buu...
Ibu...
Terima kasih atas semua jasa dan perjuanganmu
Terima kasih atas kasih sayangmu
Dan izinkan kami membuat sebuah senyuman di bibirmu
Ibu.....
oleh: Umii Kulsum
Ibu..
Wanita yang rela mengorbankan nyawanya
Wanita yang rela berjuang demi sebuah senyuman di bibir anaknya
Wanita yang tak pernah mengenal lelah demi kehidupan anaknya
Ibu...
Telaga yang tak pernah habis airnya
Danau yang selalu membawa ketenangan
Lautan yang tak pernah habis ombaknya
Ibu...
Demi putra putrimu
Kau lakukan segala hal
Kau buang semua rasa malu mu
Kau buang semua rasa takutmu
Meski harus berkorban nyawa
Ibu ...
Engkaulah pahlawan ku
Engkaulah pelita ku
Dan Engkaulah Pujaan ku
Maafkanlah putra putrimu
Begitu banyak perkataan yang mungkin telah mengiris hati mu
Begitu banyak perlakuan yang mungkin menjadi luka di hatimu
Maafkan kami buu....
Yang tak pernah bisa menghargai perjuangamu
Yang terkadang melupakan semua yang telah kau korbankan
Yang sering mengabaikan kasih sayangmu buu...
Ibu...
Terima kasih atas semua jasa dan perjuanganmu
Terima kasih atas kasih sayangmu
Dan izinkan kami membuat sebuah senyuman di bibirmu
Ibu.....
Friday, April 13, 2012
Di Penghujung Kekelaman Hati | Puisi Ayu Siti Mariam
Puisi Ayu Siti Mariam:
Di Penghujung Kekelaman Hati
Sore Hari di Tepi Pantai
Sepenggal Asa Tuk Menggapai Mimpi
Sore Hari di Tepi Pantai | Puisi Ayu Siti Mariam
Sore Hari di Tepi Pantai
Puisi Ayu Siti Mariam
Ketika mentari mulai tenggelam
Langit terlihat sangat indah
Gulungan ombak yang menari-nari
Menambah keindahan sore itu
Ditemani angin sepoi-sepoi
Dalam duduk, aku termenung
Teringat Sosok Sang Pencipta
Dalam hati aku berbisik
Tuhan
Alam indah ini
Kau ciptakan dengan begitu sempurna
Kini, ku sadari betapa Maha Kuasanya Diri-Mu
Puisi Ayu Siti Mariam:
Di Penghujung Kekelaman Hati
Sore Hari di Tepi Pantai
Sepenggal Asa Tuk Menggapai Mimpi
Sepenggal Asa Tuk Menggapai Mimpi | Puisi Ayu Siti Mariam
Sepenggal Asa Tuk Menggapai Mimpi
Puisi Ayu Siti Mariam
Menggapai mimpi
Ingin ku gapai impian indahku itu
Tapi, menggapai mimpi indah itu
Ku rasa seperti menanti pelangi dimalam hari
Aku merasa tak bisa menggapainya
Sangat sulit untukku menggapai mimpi itu
Takut terjatuh,
Ketakutan itulah yang menjadi penghalang
Tapi, aku yakin
Suatu saat nanti
Akan ku tunjukkan pada dunia
Aku bisa menggapai mimpi indah ku itu
Di Penghujung Kekelaman Hati
Sore Hari di Tepi Pantai
Sepenggal Asa Tuk Menggapai Mimpi
Puisi Ayu Siti Mariam
Menggapai mimpi
Ingin ku gapai impian indahku itu
Tapi, menggapai mimpi indah itu
Ku rasa seperti menanti pelangi dimalam hari
Aku merasa tak bisa menggapainya
Sangat sulit untukku menggapai mimpi itu
Takut terjatuh,
Ketakutan itulah yang menjadi penghalang
Tapi, aku yakin
Suatu saat nanti
Akan ku tunjukkan pada dunia
Aku bisa menggapai mimpi indah ku itu
Puisi Ayu Siti Mariam:
Di Penghujung Kekelaman Hati
Sore Hari di Tepi Pantai
Sepenggal Asa Tuk Menggapai Mimpi
Thursday, April 5, 2012
Puisi-Puisi Eka Octaviani Saputri
Kumpulan puisi kali ini dikirim oleh Eka Oktaviani Saputri. Kita simak saja langsung 3 buah puisi yang dikirimkannya.
Lubuk hatiku...
Oleh : Eka Octaviani S
Cintaku...
Kenpa kau pergi meninggalkan ku?
Kenapa kau t'pernah tau isi hati ku?
Kenapa kau selalu membuang wajah,ketika berjumpa dengan ku??
T'pntaskah aku mencintaimu??
Bila TIDAK..
Sungguh malang nasib ku ini,
Teganya alam jagad raya ini terhadap ku?
Cinta..
Kau bagaikan angin..
Ketika datang t'djmput,pulang t'diantar..
Sungguh kejam'y kau menusuk kalbuku yang dalam..
Ketika kau bersamanya..
Seiring wktu berjalan..
Haruskah ku melepaskanya semua ini dari hidupku??
Anday kau tau?
Berhari-hari,berminggu-minggu,berbulan-bulan,dan bertahun-tahun aku menunggumu,
wlau rintangan & cobaan,
Aku tetap sbar & tabah..
Apkah ini balasannya?
Mencntai walau t'dicintai..
Sungguh kau t'pnya hati?
Sungguh kau t'pnya perasaan?
Sblm ajal ku menjemput..
Aku hanya ingin mendengar..
Alunanan kata yang terindah terucap dari mu..
"yaitu"
_I L O V E_
Galau
Oleh : Eka Octaviani S
Waktu & hari cepat silih berganti...
Hati resah & gulana yang selalu menggoyahkan pikiran ku..
Perasaan bmbang yang selalu melanda bayang-bayang semu di hati ku..
T'ada satu pun orang yang tau & mengerti perasa'an ku ini,
Ku tak tau kepada siapalah aku mengadu...
Tiap hari ku tak luput terkena rintikan air mata yang membanjiri wajah yang sedu ini..
Seiring waktu berjalan aku bimbang tak karuan
Ku hanya bisa berbaring
Ku hanya menyesali segala kesalahan
Hanya kepada engkaulah aku bisa mengadu seluruh jiwa & raga serta pikiran yang selalu melanda d dalam benaku ini yaitu Allah SWT semata...
Terima Kasih Ibu
Oleh : Eka Octaviani S
Ibu ....
Engkaulah wanita yang terindah yang pernah ku punya
Engkaulah jiwa dan ragaku
Engkaulah sosok wanita idola yang datang untuku
Kata-katamu sungguh lembut dibandingkan ayah
Tak pantas aku menyakiti hatimu yang begitu tulus menyayangiku
Setiap hari kau selalu mendoakn anak-anakmu
Engkau tak pernah marah jika anakmu nakal
Engkau selalu sabar dalam mendidik kami
Kasih ibu sepanjang masa
Hanya memberi tak hanya kembali
Aku berjanji tak akan membuatmu menangis
Aku ingin membuatmu selalu Tersenyum
Terima kasih ibu atas segalanya
Aku sangat menyayangimu
Lubuk hatiku...
Oleh : Eka Octaviani S
Cintaku...
Kenpa kau pergi meninggalkan ku?
Kenapa kau t'pernah tau isi hati ku?
Kenapa kau selalu membuang wajah,ketika berjumpa dengan ku??
T'pntaskah aku mencintaimu??
Bila TIDAK..
Sungguh malang nasib ku ini,
Teganya alam jagad raya ini terhadap ku?
Cinta..
Kau bagaikan angin..
Ketika datang t'djmput,pulang t'diantar..
Sungguh kejam'y kau menusuk kalbuku yang dalam..
Ketika kau bersamanya..
Seiring wktu berjalan..
Haruskah ku melepaskanya semua ini dari hidupku??
Anday kau tau?
Berhari-hari,berminggu-minggu,berbulan-bulan,dan bertahun-tahun aku menunggumu,
wlau rintangan & cobaan,
Aku tetap sbar & tabah..
Apkah ini balasannya?
Mencntai walau t'dicintai..
Sungguh kau t'pnya hati?
Sungguh kau t'pnya perasaan?
Sblm ajal ku menjemput..
Aku hanya ingin mendengar..
Alunanan kata yang terindah terucap dari mu..
"yaitu"
_I L O V E_
Galau
Oleh : Eka Octaviani S
Waktu & hari cepat silih berganti...
Hati resah & gulana yang selalu menggoyahkan pikiran ku..
Perasaan bmbang yang selalu melanda bayang-bayang semu di hati ku..
T'ada satu pun orang yang tau & mengerti perasa'an ku ini,
Ku tak tau kepada siapalah aku mengadu...
Tiap hari ku tak luput terkena rintikan air mata yang membanjiri wajah yang sedu ini..
Seiring waktu berjalan aku bimbang tak karuan
Ku hanya bisa berbaring
Ku hanya menyesali segala kesalahan
Hanya kepada engkaulah aku bisa mengadu seluruh jiwa & raga serta pikiran yang selalu melanda d dalam benaku ini yaitu Allah SWT semata...
Terima Kasih Ibu
Oleh : Eka Octaviani S
Ibu ....
Engkaulah wanita yang terindah yang pernah ku punya
Engkaulah jiwa dan ragaku
Engkaulah sosok wanita idola yang datang untuku
Kata-katamu sungguh lembut dibandingkan ayah
Tak pantas aku menyakiti hatimu yang begitu tulus menyayangiku
Setiap hari kau selalu mendoakn anak-anakmu
Engkau tak pernah marah jika anakmu nakal
Engkau selalu sabar dalam mendidik kami
Kasih ibu sepanjang masa
Hanya memberi tak hanya kembali
Aku berjanji tak akan membuatmu menangis
Aku ingin membuatmu selalu Tersenyum
Terima kasih ibu atas segalanya
Aku sangat menyayangimu
Wednesday, April 4, 2012
Puisi Lia Ambarwati: Bila Umurku
_Bila umurku_
Puisi oleh Lia Ambarwati
Kini rambutku masii tertata indah dengan warna hitamnya
Begitu juga dengan usia yang belia penuh senyum merona
Namun...
Ketika umurku ditelan masa deritaku
Terjerat pilu luka setiap usia
Menahan skit yang menyerang tubuhku
Menderitanyaku disisa hidup dan usia
Ketika diriku diserang oleh virus itu
Tubuhku terpaku lemah membisu
Tubuhku terasa seperti dipucuk usia
Badanku terasa sakit tiada terkira
Butiran obat yang menemani hari-hariku
Dengan segala infus dan teman yang lainnya
Meski begitu...
Temanku selalu berbagi waktu denganku
Menemani hari keterpaksaanku bersama luka
Yang tak mampu tertahankan hingga membuatku lara
Mungkin bila sang MALIK menjemputku
Ku tak mampu lagi tersenyum letih bersama lara
Ku tak mampu lagi tertawa ceria bersama mereka
Hingga waktunyaku menutup usiaku
Puisi oleh Lia Ambarwati
Kini rambutku masii tertata indah dengan warna hitamnya
Begitu juga dengan usia yang belia penuh senyum merona
Namun...
Ketika umurku ditelan masa deritaku
Terjerat pilu luka setiap usia
Menahan skit yang menyerang tubuhku
Menderitanyaku disisa hidup dan usia
Ketika diriku diserang oleh virus itu
Tubuhku terpaku lemah membisu
Tubuhku terasa seperti dipucuk usia
Badanku terasa sakit tiada terkira
Butiran obat yang menemani hari-hariku
Dengan segala infus dan teman yang lainnya
Meski begitu...
Temanku selalu berbagi waktu denganku
Menemani hari keterpaksaanku bersama luka
Yang tak mampu tertahankan hingga membuatku lara
Mungkin bila sang MALIK menjemputku
Ku tak mampu lagi tersenyum letih bersama lara
Ku tak mampu lagi tertawa ceria bersama mereka
Hingga waktunyaku menutup usiaku
Monday, April 2, 2012
Puisi Cinta yang Pergi by Alen
CINTA YANG PERGI
Oleh : ALEN
Semilirnya angin menyentakku,
Senyum rembulan menghanyutku lelah,
Semaraknya nyanyian jangkrik merenggut sedihku,
Aku larut dalam kesakitan resah.
Ku tatap sendu purnama malam ini,
Tetesan air bening mengguyur pipi,
Sakit hati ini membuat ku sesak,
Terhiris-hiris membuat ku seakan mati.
Tak ada lagi kata yang terucap dari bibir mu,
Tak kan pernah ada lagi peluk hangat mu,
Perasaan ini menggerogoti hingga ke hati,
Aku terjatuh dalam semak belukar cinta terlarang,
Sakit .. sangat sakit ..
Seluruh harap ku musnah,
Kau pergi tinggalkan ku sendiri,
Mengangis hati ini perih,
Lelah kaki melangkah pergi,
Melangkah menghadap lelah nya hari.
HANCUR
by ALEN
Peluk aku dalam kehangatan mu,
Dekap ku dalam relung hati mu,
Cium aku di senyum mu,
Dan rebahkan aku di pundak mu.
Bangunkan aku dari mimpi ini,
Sadarkan aku akan sebuah kenyataan,
Sentuhlah jemari ini,
Sambut aku dalam langkah mu.
Tak perlu menghindar untuk menyadarkan aku,
Tak perlu membenci untuk membuat ku jauh,
Jangan kau buat ku hancur,
Rapuh dengan segala sikap mu,
Mati dalam nyata hidup ku.
MUSNAH
oleh: ALEN
Kau ajarkan aku membuka mata ini,
Berani menatap indahnya dunia,
Kau juga yang ajarkan ku melangkah ke depan,
Berani menghadapi segala rintangan yang ada.
Tapi kini kau hancurkan aku dengan sikap mu,
Kau luluh lantahkan semangat ku,
Hingga kini menatap matahripun aku tak mampu,
Ku takut menyaksikan kepergian mu.
Kau pinta aku bangkit dari masa lalu,
Kau dorong aku menjadi manusia dewasa,
Tapi mengapa malah kau buat ku tumbuh harap pada mu?
Kini kau hancurkan ku sekelip mata,
Remukkan hati ku,
Musnahkan harap ku.
Retakkan jiwa ku.
Puisi Tulus Cintaku oleh Susilawati
"tulus cinta ku"
oleh Susilawati
dalam diam aku memandang
dalam sepi aku termenung
menatap wajah dalam angan
bibir ingin berucap
namun hati tak sanggup
seakan tubuh di
selimuti ketakutan
kejujuran yang akan menggoreskan luka
kau diam seakan acuh
aku tak tahu benak mu
apa hati mu tak peka
dengan hati yang tulus
pandanglah mataku
dengan relung hati mu
rasakan lembutnya hati ini
dengan batin mu
tulus'a cinta ini hanya untuk mu
oleh Susilawati
dalam diam aku memandang
dalam sepi aku termenung
menatap wajah dalam angan
bibir ingin berucap
namun hati tak sanggup
seakan tubuh di
selimuti ketakutan
kejujuran yang akan menggoreskan luka
kau diam seakan acuh
aku tak tahu benak mu
apa hati mu tak peka
dengan hati yang tulus
pandanglah mataku
dengan relung hati mu
rasakan lembutnya hati ini
dengan batin mu
tulus'a cinta ini hanya untuk mu
Subscribe to:
Posts (Atom)