Saturday, December 24, 2011

Puisi-Puisi Rifky Nur Ahdini

Garis Hidupku

Kutertunduk lemah dengan segala impian
Jalan takdirku akan segera terlihat
Akankah datang tetesan air mata kebahagiaan
Atau malah seribu kepahitan yang mendera

Lantunan doa mengiringi langkahku
Rebahkan tangan dan sujudku padaMu
Izinkan Tuhan kuraih cita – citaku
Ulurkan segala ridho untuk jalan hidupku

Akukan terus yakin
Bahwa akukan dapatkan sesuatu yang terbaik
Demi masaku dihari nanti
Yang tak pasti kuketahui
Namun akukan selalu bersyukur
Tuk jalani garis hidupku
Yang telah tertulis dan pasti terjadi


by : Rifky Nur Ahdini


Ibu

Tak henti – hentinya aku mengucap syukur karena telah memiliki sosok ibu sepertimu
Kau rela memperjuangkan hidup dan matimu untuk melahirkanku kedunia ini
Rela menjagaku selama 9bln meski masih dalam kandungan
Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk membesarkan dan mendidikku

Ibu.. Kasih sayangmu tak kan bertepi
Kepedulianmu selalu di hati
Kau pelipur lara yang kan abadi
Jiwaku hilang jika tanpamu
Baktiku hanya untukmu
Ketulusan hatiku kan ku lakukan hanya untuk membuatmu tersenyum

Meski lakuku selalu membuatmu sedih
Namun kau selalu mendoakan ku dalam setiap doa yang kau panjatkan
Kasih sayangmu tak kan bisa di bayar dengan uang
Kehadiranmu tak kan bisa di gantikan
Kebahagiaanmu adalah obat untuk langkah hidupku

Ibu.. kau selalu mengajarkan kebaikan untukku
Kau selalu mengingatkan ku jika ku berlaku dan berucap salah
Belaian kasihmu mampu mendamaikan hatiku
Terima kasih atas semua yang telah kau berikan pada malaikat kecilmu ini
Selamat hari ibu
Semoga Tuhan selalu menjaga ibu

by : Rifky Nur Ahdini


Aku

Adakah orang ingin mengenalku tuk berbagi cerita
Adakah orang yang mengetahui karakterku dengan mata terbuka sehingga tak salah dalam memandang
Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku tak pernah menulis satu kata
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku tak pernah meninggalkan kesan

Aku adalah diriku yang merajut kehidupan
Berambisi tuk dapatkan kebaikan
Belajar memahami goresan hidup yang pernah terlukis
Berusaha tersenyum meski retakan pilu merasuk diri
Dan selalu berharap dengan khayalan indah kan terjadi

Tak ada kata yang bisa ku ucapkan hari ini
Aku hanya membisu dan menundukkan kepala mengenang luka yang tersayat pedih di hati
Tapi aku sadar jika aku tak melangkah maka aku kalah dengan setetes luka lama
Adakah orang merangkulku tuk membangkitkan asaku?
Tidak, karena berharap pada manusia akan menimbulkan kekecewaan yang tak bertepi

Tuhan izinkan aku merajut kisah yang indah di bumimu
Dengar dan lihat aku dalam doaku
Setetes air mataku ini mampu berkata
Jika aku pasti berharga

by : Rifky Nur Ahdini



Judul Posting: Puisi-Puisi Rifky Nur Ahdini

9 out of 10 based on 24 ratings. 1 user reviews.

No comments:

Post a Comment