Koleksi puisi yang dikirim oleh Desy Damayanti ini banyak bercerita tentang cinta dan kesedihan. Hmmh, mudah-mudahan ini bukan sebagai pertanda bahwa penulis sedang sedih. Kalaupun iya, ya dinikmati saja kesedihannya bukan diratapi ^^
Sore Itu
Kala itu,
Ketika langit menangis
Aku mendengarkannya...
Aku menemaninya
Sore itu aku tengah bersedih hati,
Kecewa,
Dan sakit hati
Karena tak bersua dengan sang Mentari.
Aku berfikir keras,
Apa yang seharusnya ku lakukan?
Marah kah?
Tapi aku tak sanggup menyinggungnya
Karena dia adalah kebahagiaanku,
Meski telah menyakitiku...
Aku di terpa kegalauan,
Pada sore itu.
Hanya Diri Sendiri
Aku bukanlah seorang Profesor
Yang ahli rumus-rumus exact
Akupun bukan sang Pujangga
Yang kata-katanya slalu mempesona
Hidupku jauh dari kaya raya
Untuk memberimu materi
Aku pun bukan Dewi dari kahyangan
Yang dipinang seribu raja
Aku tak perlu menjadi mereka
Untuk mendapatkan cintamu
Yang aku perlu hanyalah diri sendiri
Yang hanya menyimpan satu cinta di hati
Dan cinta itu ku berikan untukmu
Ku berharap dengan itu kau menjadi milikku
Akupun tak pernah memaksamu
Jika kau enggan dengan cintaku
Tanpamu
Ketika malam menggeser langit
Menelan mentari dan palangi
merusak cahaya yang indah
Menyelimutinya dengan langit ungu
Aku iri...
Pada bulan dan bintang
Yang tak pernah kesepian
Yang merajut kasih di langit hitam
Tanpamu,
Aku berjalan sendirian,
ditengah malam yang menakutkan,
Kedinginan...
No comments:
Post a Comment